Sisi positifnya adalah masyarakat yang menjadi pengguna aktif
teknologi, situs-situs, serta media komunikasi sosial, mereka dapat
menyampaikan informasi dan juga mendapatkan informasi secara lebih
mudah. Komunikasi khususnya di Indonesia terasa seakan menjadi lebih
mudah seiring perkembangan teknologi ini.Bila dilihat dari sisi
negatifnya, kemajuan teknologi ini membuat orang menjadi malas untuk
berkomunikasi secara langsung. Orang lebih memilih berinteraksi melalui
handphonenya ketimbang berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Contoh,
seorang anak sibuk ber-chatting dengan teman melalui handphone miliknya
ketimbang berbicara dengan saudaranya saat acara keluarga sedang
berlangsung. Kadang kemajuan teknologi ini juga membuat seseorang
menjadi kurang peka dengan ekspresi saat sedang berkomunikasi dengan
lawan bicaranya.
Saat orang sudah terlalu sibuk dengan telepon atau PC miliknya, lalu
mereka menghabiskan waktu yang cukup lama untuk berinteraksi di dunia
maya, mereka tidak sadar bahwa saat itu mereka sedang membuang waktunya
untuk berinteraksi dengan hidup sebenarnya yang berada disekitar mereka.
Banyaknya pengguna sosial media dan pengakses internet ini, membuktikan
bahwa masyarakat Indonesia lebih suka berinteraksi dan bergaul secara
virtual dengan pengguna sosial media dan internet lainnya.
Menurut
survey yang dilakukan MarkPlus Insight (dailysocial.net) pada tanggal 13
November 2012 mengenai pengguna internet di Indonesia, ada tiga hal
yang dapat mendukung pernyataan mengenai banyaknya orang yang
berkomunikasi virtual. 40% dari pengguna Internet di Indonesia, yakni
sekitar 24,2 juta penduduk mengakses Internet lebih dari 3 jam di setiap
harinya. Selain itu, mayoritas pengguna Internet di Indonesia ini
berusia 15 hingga 35 tahun. Serta kurang lebih 56,4% orang termasuk
bargain hunter yakni masyarakat yang dapat mengakses Internet untuk
mencari informasi serta segala hal untuk kebutuhan dirinya dalam waktu
yang cukup lama.
Secara khusus untuk Indonesia, kemajuan di bidang
teknologi ini sangat berdampak terhadap berbagai aspek. Aspek tersebut
di antaranya di sektor ekonomi dan juga sosial. Berdasarkan data dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo),
salah satu dari jajaran Menteri Republik Indonesia tersebut menyatakan
bahwa Indonesia sebagai salah satu negara yang masyarakatnya terbanyak
mengakses Internet di dunia. Selain itu, ada juga sebuah lembaga riset
menyebutkan bahwa Indonesia merupakan peringkat ke lima dalam daftar
pengguna smartphone terbesar di seluruh dunia. Di dalam data tersebut
juga disebutkan bahwa Indonesia menduduki posisi 5 besar dengan pengguna
aktif internet yakni sebanyak 47 juta atau sekitar 14% dari seluruh
total pengguna ponsel.
Salah satu ahli komunikasi massa yakni Harold D. Laswell dan Charles
Wright pernah menyatakan fungsi sosial media massa. Fungsi sebenarnya
antara lain yang pertama sebagai salah satu bentuk upaya penyebaran
informasi dan interprestasi seobjektif mungkin mengenai peristiwa yang
terjadi (Social Surveillance). Kedua, sebagai upaya penyebaran informasi
yang dapat menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial
lainnya (Social Correlation). Berikutnya sebagai upaya pewarisan
nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi selanjutnya
(Socialization). Dan yang terakhir adalah sebagai penghibur khalayak
ramai (Entertainment). (Dahlan, 2008)
Keempat fungsi menurut Harold D. Laswell dan Charles Wright ini mulai
terkikis sehubungan dengan kemajuan teknologi yang sedang terjadi. Kini
batasan akan komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi menjadi agak
semu. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi khususnya di
Indonesia, mengikuti itu akan muncul juga cara-cara berkomunikasi yang
baru, dalam hal ini misalkan melalui sosial media. Mungkin kini fungsi
telepon genggam dari yang awalnya hanya berfungsi untuk mengirimkan
pesan atau menelepon seseorang telah berkembang jauh menjadi ‘laptop’
yang dapat dengan mudah dibawa kemana saja. Contoh yang berhubungan
dengan perkembangan tersebut adalah kini seseorang bias saja tidak
mengetahui nomor telepon seseorang padahal orang tersebut merupakan
sahabat karibnya. Orang tersebut lebih memilih menyimpan pin bb
dibandingkan dengan menyimpan nomor telepon orang itu.
Melihat fenomena yang sedang terjadi khususnya di Indonesia ini,
sangat dikhawatirkan perkembangan teknologi itu membawa dampak buruk
terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan
perkembangan ini, dibutuhkan juga peningkatan akan kesadaran masyarakat
mengenai lingkungan sekitarnya. Perubahan karena perkembangan teknologi
yang terjadi cukup cepat ini, secara tidak sadar maupun sadar telah
mengubah beberapa pola hidup masyarakat khususnya Indonesia.
Contohnya
kini banyak sekali anak-anak yang mengalami ketergantungan akan gadget
mereka maupun orang tuanya.
Selain itu dampak negatifnya adalah perkembangan mereka dalam hal
bersosialisasi menjadi sangat lamban. Karena mereka terlalu fokus dengan
gadget tersebut. Dan di Indonesia kini, peranan media massa, teknologi,
serta sosial media memegang kendali yang cukup tinggi. Hal tersebut
dapat dengan mudah dan relatif cepat untuk mempengaruhi opini publik.
Contoh, di dalam dunia Twitter dikenal istilah buzzer. Buzzer disini
bertindak semacam opinion leader yang bila orang itu men-tweet sesuatu,
maka akan banyak yang berfikir seperti buzzer tersebut berfikir.
Kemajuan teknologi memang membawa dampak positif yang banyak namun
begitu juga dampak negatifnya. Dalam kasus buzzer ini misalnya, bila
informasi yang disebarkan merupakan ilmu penting dan berguna maka itu
menjadi hal yang sangat positif, namun bila informasi tersebut merupakan
rekayasa atau fitnah terhadap seseorang atau sesuatu maka hal itu akan
merugikan pihak terkait.
Kesimpulan yang perlu kita perhatikan adalah semua orang khususnya
masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas utnuk memilah mana sisi
positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang terjadi serta
bagaimana komunikasi itu selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar
dan seimbang.
0 komentar:
Posting Komentar